Rumah Bpk. Murokhman & Ibu Yasri Hayatun
Pemalang,
Thursday, December 15, 2011
Assalammu’alaikum.
Satu kalimat buat hari ini deh:
Ternyata, jadi pedagang tu gak gampang!
Yap ! hari ini, aku ma partnerku, Hawa, jualan BROS kain flanel keliling ke SMP & SMA. Kemaren partnerku sempet jualan di SD, tapi yang beli Cuma 5 anak doank. Katanya siihh…
“kemahalen mbak!”
Ok ok.
Untuk kalangan anak SD, emang kemahalen sih, apalagi di desa kayak gini. Dagangan paling mahal untuk anak SD yaa paling sampe Rp. 1.000,- doank, sedangkan bros kita ini paling murah harganya Rp. 1.500,-, heuummm…padahal itu udah kita murahin lhoo. Harga asli ya sekitar Rp. 2.000 mpe Rp. 3.000,-. So, hari ini kita putusin wat dagang di SMP, lebih2 di SMA laahh…biar untungnya juga lumayan.
Berhubung Cuma ada motor satu, aku nganter Ibuku ke skul dulu, nah baru bis tu aku ma Hawa langsung cabut ke Teee…..Kaaaaaa……Peeeee….!!!
“badhe teng pundhi riyen niki, Ik???”
“cobi teng SMK NU mawon mba, kan depane wonten Mts juga.”
Siiittt….motor pun berhenti di kiri jalan, tepat di depan sebuah bangunan sekolahan yang gak terlalu besar. Kulihat2 sekeliling dan kulihat identitas sekolahan tersebut,
yap! Korban pertama, Pikirku,
Turun dari motor, aku dan Hawa kompak,
“bismillahirrohmanirrohiiiiiiiiimmm…..”
"Semoga sukses yo mbak?"
Untunglah, di depan sekolahan berdiri beberapa anak perempuan yang (kayaknya sih) lagi nunggu angkot. Langsung aja Hawa menghampiri mereka dan menawarkan dagangan bros yang ditempatkan pada sebuah kotak sepatu merah. Aku pun turut bergabung memprovokasi mereka agar membeli bros hasil buatan tanganku dan Hawa.
Alhamdulillah…mereka sangat antusias melihat bros warna-warni yang kita jual. Bahkan beberapa anak muncul dari dalam sekolah, mungkin penasaran dengan keramaian yang kita ciptakan di depan sekolah. Mumpung banyak anak yang mengerubungi dagangan kita, tanpa buang2 waktu lagi kita langsung meluncurkan kalimat2 provokatif kepada anak2 berjilbab itu.
Sayangnya keramaian itu tak berbuah hasil bagi kita, yap! Mereka hanya antusias melihat-lihat, tanpa membeli. Sedikit kecewa siih, tapi pasti ada alasan kenapa mereka gak beli. Akhirnya kita simpulkan bahwa mungkin….
Pertama, waktu itu adalah hari bebas, jamnya pulang, jadi kemungkinan besar uang jajan mereka udah habis?
Kedua, tetep, mungkin harga bros kita yang kemahalen?
Ketiga, bros kita yang kurang menarik?
Hmm…kita gak sempet survey sih. Tapi walopun setelah itu mereka pergi, kita gak langsung aja pergi…melainkan malah nggelar Koran dan mangkal di depan sekolah, yaaa…kayak pedagang2 lesehan biasanya itu,, hoho. Tiap ada anak lewat, kita tawarin, ada yang lewat lagi kita tawarin lagi, begitu seterusnya tanpa membuahkan hasil,
“mbak, lama2 penjualnya yang ditawar kiy??”
Glek! Bener juga nih kata Hawa, mungkin mereka minder liat penjual2nya lebih manis. J
Huuufftt…karena setelah beberapa menit gak ada juga yang beli akhirnya kita pindah ke SMA Hawa yang dulu, kebetulan tempatnya juga gak terlalu jauh dari situ, trus Hawa juga punya adek kelas yang siapa tau mau njualin bros kita ke teman2nya. tapi sayang sekali, dia gak mau bantuin kita buat jualin. Hmmm…okelah gak pa2, kita malah berterimakasih ma dia, YAP! Soalnya dia menjadi satu2nya anak yang beli bros kita hari ini,
HOREEEEEEEEEEEEEEEE…………….!!!!!!!!!!!!
Setelah itu kita berencana nitipin dagangan kita ke kantin sekolah, tapi sayangnya waktunya gak tepat soalnya bentar lagi kan libur, ni aja dah hari bebas, jadi pentes aja kalo kantin juga lumayan sepi.
Well, akhirnya kita keliling2 lagi, nawarin2 ke anak2 sekolahan lagi. Menjelang siang kita pulang ke rumah, istirahat sebentar di rumahku, dan mulai ngomongin pengalaman kita barusan.
Gak lama setelah itu Bapakku pulang dari sekolahan, beberapa menit kemudian Ibuku juga pulang, setelah itu Bapak Hawa dateng ke kita. Mereka sama2 menunjukan rasa simpatinya pada kita, nasehat ini nasehat itu mereka berikan untuk kita, walopun dengan cara yang gak serius. Haha. Tapi aku yakin kata2 mereka memang dari hati dan tujuanya untuk menyemangati kita. Intinya sama, mereka menyuruh kita untuk tidak patah semangat dan tetap berkarya. Dagang ya seperti itu, ada turunnya ada naiknya, ada untung, ada ruginya. Gak gampang. Apalagi kalo untuk pemula yang bener2 mulai dari nol. Jangan menyerah pokoknya! Hehe…
SIIIAAAAAAAAAPPPPP……!!!!!!
*NB: setelah pengalaman hari ini, kita malah tambah semangat bikin2 lagi, banyak inspirasi yang datang. Beneran deh! Bahkan kita punya mimpi……oia! Makasih buat kampus yang dah memberiku modal. Makasih banyak….^^
0 comments:
Post a Comment